Di Paris, Presiden Francois Hollande mengatakan bahwa keputusan Perancis untuk memulangkan Diplomat Lamia Shakkur, yang akan segera dikabarkan kepadanya pada hari Selasa atau Rabu ini. "keputusan ini bukanlah keputusan sepihak Perancis, tapi keputusan bersama partner kami," kata Hollande, sebagaimana dilansir
BBC (Rabu, 30/5).
Sedangkan di Berlin, Jerman, media nasional DPA melaporkan bahwa Jerman juga akan memulangkan Diplomat Suriah sebagai bentuk protes. Pemerintah Inggris juga dikabarkan sudah memulangkan utusan tinggi Suriah di Inggris.
Para diplomat Uni Eropa juga akan mendiskusikan lebih lanjut dalam mengambil tindakan terkait masalah di Suriah dalam diskusi mingguan yang akan diadakan di Brussel, Belgia.
Hollande juga mengumumkan jika Paris akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan untuk negara-negara yang menjadi rekan Suriah di awal Juli dan Perancis juga sudah melakukan pembicaraan dengan Inggris, Rusia dan PBB untuk langkah selanjutnya yang perlu diambil dalam menangani krisis Suriah.
"Saya sudah bicara kemarin dengan David Cameron, Perdana Menteri Inggris. Laurent Fabius, menlu Perancis juga sudah berbicara dengan sekjen PBB dan kami setuju untuk beberapa poin untuk menekan Suriah," ujarnya.
"Kami juga masih berbicara dengan pihak Rusia, yang mempunyai peran penting dan saya akan menemui Presiden Vladimir Putin hari Jumat nanti," sambungnya.
Laurent Fabius pun secara tegas menyatakan, "Assad adalah pembunuh rakyatnya, ia harus meninggalkan kekuasaan. Lebih cepat lebih baik," ujar Fabius kepada koran
Le Monde.Fabius menyatakan jika Perancis sedang mengerjakan tiga poin untuk krisis Suriah: sanksi yang lebih tegas, berkoordinasi dengan peran penting Rusia dan membantu pihak oposisi Suriah.
[ysa]
BERITA TERKAIT: