Begitu ditegaskan Ketua Dewan Pembina Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, DR Rizal Ramli di depan kepala desa dan perangkat desa se-Nusantara dalam Rakernas Parade Nusantara di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta (Selasa, 29/5).
Dalam konteks inilah, kata mantan Menko Perekonomian ini, Parade Nusantara menggulirkan program desa percontohan. Kedepan, Parade Nusantara dengan 1,4 juta anggota yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa di seluruh nusantara akan bergerak meningkatkan produksi pangan. Empat fokus program sudah disepakati antara Dewan Pembina dengan Ketua Umum Presidium Parade Nusantara, Sudir Santoso.
Parade Nusantara akan mengubah, salah satunya, produksi beras yang biasanya hanya menghasilkan 4,5 ton dari 1 hektar lahan menjadi 5,5 atau 6 ton seperti yang terjadi di negara-negara lain. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk bisa mencapai itu. Buang sikap seolah-olah kita tidak bisa mengerjakan apa-apa.
"Nanti kita pilih beberapa desa untuk jadi proyek percontohan. Kita bantu teknologinya dan kita datangkan ahlinya agar produksi beras bisa meningkat," katanya.
Tidak hanya sampai disitu, tambah Rizal, agar petani sejahtera akan juga dikawal soal distribusi hasil panennya. Kalau biasanya petani menjual gabah melalui para calo, maka ke depan harus dirubah dengan menjual langsung ke Bulog sehingga harga yang diterima para petani tidak rendah akibat disunat.
Selain itu, akan juga dibuat proyek percontohan desa penghasil singkong. Ada jenis singkong baru dan sudah dicoba ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa menghasilkan 60 atau 70 kilogram dari satu pohon tiap enam bulannya. Rasa singkong jenis ini juga tidak kalah manisnya dengan singkong dari Thailand.
"Kalau produksinya banyak, saya akan bicara dengan bos-bos perusahaan mie di Indonesia supaya membuat mie dari singkong," imbuh mantan Kepala Bulog itu.
"Kita impor ratusan juta dolar kedelai dari Brazil, Argentinta dan Amerika. Sebulan lalu pengrajin kedelai mogok karena harga kedelai mahal. Kita akan hadirkan ahlinya sehingga produksi kedelai kita bisa meningkatkan 2 kali lipat produktifitas," tambah Rizal merinci program lainnya.
Yang lainnya, tambah tokoh perubahan ini, akan juga dilakukan upaya-upaya untuk mengintensifkan produksi ubi jalar. Di Jepang, ubi jalar jadi pilihan setelah beras. "Kita akan bawa bibitnya ke sini," imbuh dia dia.
Tapi diingatkan, proyek desa percontohan akan terwujud kalau secara internal Parade Nusantara yang digawangi para kepala desa dan perangkat desa dan diketuai oleh Sudir Santoso sendiri solid. Makanya, penting dilakukan upaya-upaya untuk mensolidkan organisasi.
"Konsolidasi perlu agar organisasi ini bisa menyumbang bagi perbaikan kehidupan bangsa. Desa maju tidak mungkin Indonesianya tidak maju. Jangan seperti sekarang: Indonesia maju tapi desanya tidak maju," tandasnya.
[dem]Â