PILKADA DKI JAKARTA

Data 5,6 Juta Terindikasi Membohongi Publik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 21 Mei 2012, 13:56 WIB
Data 5,6 Juta Terindikasi Membohongi Publik
RMOL. Jumlah pemilih pada pemilihan gubernur DKI Jakarta adalah sebanyak 5.644.991 bila temuan Pusat Pergerakan Pemuda Indonesia (P3I) bahwa 1,4 juta pemilih fiktif dari 7.044,991 total Daftar Pemilih Sementara (DPS) benar. Angka 5,6 juta sesuai dengan data E-KTP, yang direlease Kementerian Dalam Negeri.

"Ini kan data e-KTP," ujar Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi kepada Rakyat Merdeka Online (Senin, 21/5).

Menurut Hasan, Kemendagri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terlalu berani mengumumkan bahwa pembuatan E-KTP sudah 100 persen selesai ketika mencapai angka 5,6 juta.

"Sebelum klaim, mereka mungkin lupa bahwa ada data BPS yang bisa dijadikan pembanding di samping begitu banyak warga pemegang KTP DKI yang bisa bersaksi bahwa mereka belum tersentuh E-KTP," jelasnya.

Data sensus BPS tahun 2010, Hasan mendedahkan, bahwa penduduk DKI Jakarta berjumlah 9,6 Juta jiwa dengan penduduk berusia di atas 17 tahun sebanyak 7.015.184 orang. Makanya sangat aneh jika e-KTP diklaim berhasil 100 persen ketika mencapai angka 5,6 juta jiwa.

"Ini harus mereka pertanggungjawabkan, karena terindikasi membohongi publik," demikian Hasan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA