PELANGGARAN HAM

Nasir Djamil: Rezim Pak SBY Masih Sangat Lemah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 15 Mei 2012, 21:09 WIB
Nasir Djamil: Rezim Pak SBY Masih Sangat Lemah
NASIR DJAMIL/IST
RMOL. Rezim pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didikte masih cukup lemah dalam menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Buktinya, dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir, hingga saat ini belum juga tuntas.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPR, Nasir Djamil kepada Rakyat Merdeka Online, Jakarta, Selasa (15/5). Dikatakan Nasir, Kejaksaan masih di bawah Presiden, oleh karena itu penyelesaian kasus HAM masih menjadi tanggung jawab Presiden SBY.

"Rezimnya Pak SBY masih sangat lemah, political will-nya dalam kebijakan penegakan HAM. Untuk itu, Pak SBY haruslah dengan tegas mengarahkan aparat penegak hukum dibawahnya dalam hal ini Kejaksaan Agung, untuk berani mengajukan Peninjauan Kembali kasus pembunuhan Munir," kata Nasir.

Lebih lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, Jangan sampai kasus HAM tersebut menjadi hutang pemerintahan SBY yang diwariskan ke pemerintahan berikutnya.

Sebagai pimpinan komisi yang membidangi hukum, Nasir berjanji akan berkomitmen terhadap kasus Munir. Menurutnya, sangat penting bagi Presiden SBY merespon pengajuan novum (barang bukti baru) dalam kasus pembunuhan Aktivis HAM tersebut.

"Nanti ketika ada Rapat Kerja, maka kami akan meminta penjelasan dari Jaksa Agung dan bagaimana sebenarnya arahan Presiden SBY. Dengan demikian kita bisa melihat komitmen Presiden SBY dalam penyelesaian kasus Munir," ujarnya. [mar]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA