Salah satu di antara kalangan yang sinis terhadap hasil reformasi adalah pengamat ekonomi-politik Ichsanuddin Noorsy. Menurut Noorsy, reformasi semakin menancapkan kuku neoliberalisme di Indonesia.
"Reformasi 98 saat itu tidak siap untuk menahan tekanan asing," kata Noorsy dalam diskusi dengan tema Reformasi di Rumah Perubahan, jalan Gajah Mada, Jakarta (Selasa, 15/5).
Noorsy pun melihat demokrasi yang saat ini dijalankan di Indonesia adalah demokrasi palsu. Karena sebenarnya, sistem neoliberalisme lah yang menguasai Indonesia. Dan buktinya, banyak UU yang disusupi kepentingan asing.
"UU Pemerintah Daerah saja disusupi Amerika Serikat," demikian Noorsy.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: