"Aturan memfasilitasi pelaporan seperti itu," kata Direktur Eksekutif Hasan Nasbi kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 15/5).
Tapi, atas pelaporan itu, yang paling menarik buat Hasan untuk disorot adalah psikologis Fauzi Bowo. Sebagai calon incumbent, Fauzi Bowo harusnya merasa di atas angin karena memiliki jejaring birokrasi yang tak mungkin ditandingi kandidat manapun. Apalagi dari sisi biaya kampanye, tampak sekali jagoan Partai Demokrat ini yang paling siap.
"Namun secara mental dan moral, tampak sekali Foke (panggilan Fauzi Bowo) dan tim berperilaku seperti penantang yang nggak pede," jelas Hasan.
Hal ini tampak dari statemen-statemen Fauzi Bowo yang seringkali secara tegas menyerang kandidat lain. Misalnya, pada Sabtu dua pekan lalu (5/5), Fauzi menegaskan, bahwa tak ada tempat buat baju kotak-kotak di Jakarta. Baju kotak-kotak adalah baju 'seragam resmi' Jokowi-Ahok. "Atau seperti saat ini (kubu Fauzi) melaporkan Jokowi ke Panwaslu," jelasnya.
Apa yang dilakukan Fauzi Bowo itu tampaknya memang dimaklumi sebagai akibat ketidakpercayaan dirinya. Karena, kata Hasan berteori, orang yang merasa tidak percaya diri akan cenderung tampil ofensif, menyerang dan mencari-mencari kelemahan lawan. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: