Demikian disampaikan Komite Penelitian Kecelakaan Tranportasi Udara KNKT, Masruri, di Media Center, lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta (Senin, 14/5).
Menurut Masruri, bila kotak tersebut rusak dan memorinya tidak mungkin bisa langsung dibaca maka akan diperiksa dulu di pabrik pembuat kotak hitam tersebut. Pabrik pembuatnyalah yang kemudian yang akan memproses untuk bisa membaca memorinya.
Terkait dengan pemerintaan pihak Rusia agar analisa terhadap kotak hitam dilakukan di Rusia, ungkap Masruri, dengan tegas Indonesia akan menolaknya. Sebab di Indonesia lah tempat terjadinya kecelakaan tersebut.
"Indonesia yang akan menginvesatagi agar lebih obyektif," demikian Masruri.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: