"Ya sudah semua. Yang penting itu keputusan Rapimnas," katanya saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, pagi ini (Minggu, 6/5).
Beberapa waktu lalu, rencana percepatan Rapimnas Partai Golkar dari Oktober ke Juli dan mengandekan pengesahan Aburizal Bakrie sebagai capres mendapat penolakan, terutama dari kubu Akbar Tanjung. Bahkan Akbar sempat berkirim surat ke ke DPP Partai Golkar. Tapi, surat Akbar itu diabaikan, dan pencapresan Aburizal akan jalan terus.
Sebab, kata Wasekjen Golkar Satya W Yudha belum lama ini, pencapresan Aburizal itu keputusan Rapimnas II yang kedudukannya lebih tinggi dari saran Dewan Pertimbangan. Dalam Rapimnas II, lanjut Satya, diputuskan pencapresan Ketua Umum Golkar dilakukan dalam Rapimnassus yang diselenggarakan paling lambat akhir 2012.
"Pada saat itu, Pak Ical tidak terlalu bereaksi. Tapi dalam perjalanan, sudah 31 dari 33 DPD meminta percepatan Rapimnassus untuk penetapan Pak Ical sebagai capres satu-satunya Golkar," jelas Satya.
Melanjutkan keterangannya, Aburizal tak mempermasalahkan siapa yang akan menjadi pendampingnya sebagai calon wakil prseden. "Boleh (berasal dari) partai dan nonpartai. Itu enggak jadi soal," ungkapnya.
Dia juga tak menganggap isu lumpur Lapindo akan menghambatnya menuju RI 1. Karena persoalan itu adalah urusan Saudaranya, Nirwan Bakrie. "Sudah dijawab oleh Pak Nirwan. Itu urusan Pak Nirwan," jawabnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: