GMNI: Jangan Biarkan Keluarga Pejabat Menodai Suara Kegelisahan Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 26 April 2012, 19:17 WIB
GMNI: Jangan Biarkan Keluarga Pejabat Menodai Suara Kegelisahan Rakyat
ilustrasi
RMOL. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyayangkan sikap pembiaran yang dilakukan aparat kepolisian terkait pemukulan kader GMNI M Nawawi Hamzah saat melakukan aksi di depan Kantor Pendidikan Palu.

Ketua Presidium GMNI Twedy Noviady menyatakan, seharusnya aparat kepolisian melakukan penjagaan serta pengawalan terhadap jalannya aksi secara damai. "Bukan membiarkan penganiayaan oleh oknum yang merasa dekat dengan kekuasaan," tegas Twedy kepada Rakyat Merdeka Online, Jakarta, Kamis (26/4).

Untuk itu, pihaknya mendesak agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan penganiayaan yang dilakukan oleh anak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tual Provinsi Maluku, Syaifudin Nuhyana.

"Bila penuntasannya tidak berjalan maka kami akan mengambil langkah-langkah tertentu. Jangan biarkan tindakan anarkis keluarga pejabat menodai aksi yang menyuarakan kegelisahan rakyat," katanya lagi.

Untuk diketahui, dalam aksi yang berlangsung dari kemarin 25 April 2012 hingga hari ini, (Kamis,26/4), anak kepala dinas memukuli korlap aksi M Nawawi hingga kepalanya babak belur dan berdarah. Tindakan itu dilakukan anak kepala dinas untuk membubarkan aksi setempat. Sayangnya aparat kepolisian yang berada ditempat hanya membiarkan saja. [mar]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA