"SBY salah pilih, dia memilih kabinet atas seleksi dia sendiri, tidak melibatkan orang banyak," kata Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) di Gedung Nusantara III DPR Jakarta, Kamis (19/4).
Menurut Neta, cara Presiden SBY yang memanggil calon menteri dengan tes and profertest kurang efektif. Seharusnya kata Neta, Presiden SBY melibatkan tim dalam proses pemilihan menteri, seperti BIN dan orang dekat SBY.
"Pada Jaman Soeharto, banyak proses (pemilihan menteri), termasuk dari BIN, bagaimana latar belakang calon menteri itu," jelasnya
Apalagi kata Neta, dibeberapa kesempatan Presiden SBY mengatakan, kalau dirinya berada dibarisan terdepan dan akan menjadi Panglima dalam memberantas korupsi, adalah sebuah retorika.
"Kampanye SBY dalam menuntaskan korupsi adalah retorika. Ini dibuktikan dengan termasuk partainya sendiri, Bendahara partainya tersangkut korupsi," paparnya.
[mar]