Isi pidato Presiden SBY yang bocor ke publik membuat politisi terperanjak. Pidato itu disampaikan di hadapan para kader Demokrat di kantor DPP Jakarta Pusat setelah Sidang Paripuna DPR pada Jumat hingga Sabtu dini hari (30-31/3) soal terkait voting tentang pasal 7 ayat 6(a) RUU APBNP."Saya nggak tahu, apakah sengaja bocor atau tidak, saya tidak mau berspekulasi. Untuk Konsumsi internal itu sah-sah saja. Kami juga kadang di internal sedikit menyentil kesana-sini," ujar Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Rabu, 11/4).
Dalam pidato itu SBY mengklaim opsi penambahan ayat 6a pada pasal 7 UU APNP tersebut merupakan itu merupakan ide dari dia.
"Saya perintahkan bikin antara 10-15%, jadi bukan ide Golkar (tepuk tangan peserta), kami bermain 15%. Meskipun PD masih patuh pada Banggar. Kemudian yang lain 10-15%. Jadi 15% itu bukan monopoli, bukan ide Partai Golkar," kata SBY dalam pidato tersebut yang transkipnya beredar belakangan.
Padahal sebelumnya, Golkar juga mengklaim pasal yang memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menaikkan harga BBM apabila terjadi selisih harga ICP sebesar 15 persen dari asumsi selama 6 bulan adalah usul partai beringin tersebut.
"Kalaupun benar (SBY mengklaim), kami tidak apa-apa, kami tidak masalah. 15 persen (paripurna BBM) kami senang karena PD mengikuti, kalaupun sumbernya dari mana belum jelas," begitu tanggapan Priyo atas klaim SBY tersebut. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: