Lalu, apa rencana Amerika di kawasan Asia Pasifik? AS menyatakan pengiriman pasukan tersebut adalah bagian kelanjutan pelatihan militer yang telah ada. Dalih yang sama disampaikan Australia. Percayakah dengan dalih tersebut?
Menurut Direktur Eksekutif Suluh Nusantara, Stefanus Asat Gusma, sebagai negara yang lokasinya paling berdekatan dengan Australia, Indonesia tentu patut curiga atas kedatangan marinir AS di wilayah terdekatnya ini. Jangankan Indonesia, China, sebagai negara Asia yang lokasinya tidak terlalu dekat dengan Asutralia, pun mencurigai dengan pengiriman besar-besaran marinir AS tersebut. Pemerintah China mempertanyakan apakah ini bagian dari strategi mengepung dan merintangi China menjadi negara yang tengah bangkit sebagai kekuatan global?
"Indonesia wajib curiga, mengingat pangkalan AS di Darwin berlokasi hanya 500 mil dari Indonesia. Belum lagi, kedatangannya bertepatan dengan naiknya tensi konflik di Papua. Bukankah dekatnya jarak tersebut memberi kesempatan marinir AS untuk merespon cepat terhadap segala masalah keamanan yang terjadi di Asia Tenggara dan Laut China Selatan?" tanya Stefanus dalam keterangan resminya yang diterima redaksi (Selasa, 10/4).
Terkait isu dan diskursus ini, Suluh Nusantara akan mencoba mengkajinya dalam sebuah diskusi. Bertajuk “Pangkalan Marinir AS di Darwin, Ancaman bagi Kedaulatan Indonesia?" diskusi akan diselenggarakan di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat besok siang.
[dem]
BERITA TERKAIT: