Istana Pertanyakan Etika Politik PKS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Jumat, 06 April 2012, 13:44 WIB
Istana Pertanyakan Etika Politik PKS
presiden sby/ist
RMOL. Pernyataan kader PKS, Mukhammad Misbakhun yang mengatakan lebih bangga di luar koalisi menggelikan kalangan Istana. Mengapa setelah delapan tahun ikut menikmati kekuasaan kini PKS dengan mudah ingin jadi oposisi.

"Ini etika politik apa?" tanya Staf Khusus Presiden Heru Lelono  ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, Jumat siang (6/4).

"Kalau sebagai anggota partai yang pernah berurusan dengan hukum, Misbakhun mengatakan bangga berada di luar pemerintahan, maka dia seharunya segera mendesak petinggi PKS untuk resmi keluar dari pemerintahan," kata Heru lagi.

Sekali lagi Heru mengatakan bahwa saat ini SBY sedang berkonsentrasi pada program pembangunan demia kesejahteraan rakyat paska keputusan DPR mengenai APBN Perubahan 2012.

"Urusan PKS jadi konsentrasi belakangan, mungkin 0,5 persen. Itupun sekedar untuk pendidikan politik bangsa di masa depan. Kesejahteraan rakyat jauh lebih penting daripada urusan politik sesaat," demikian Heru. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA