"Apakah polisi menginginkan bentrokan dengan mahasiswa? Atau bukti nyata ketakutan rezim SBY," kata Humas Konami, Firmana Tri Andika, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 1/4).
Firmana mengingatkan, bahwa mahasiswa yang tergabung dalam Konami adalah kelompok intelektual yang berani membela rakyat. Aktivis Konami bukanlah pelaku tindak kejahatan atau kriminal.
"Kami tahu Polisi menjalankan tugas yang dibebankan oleh SBY karena ketakutannya yang sudah sangat tinggi. Tapi, kami para Mahasiswa juga sedang menjalankan tugas kami sebagai agen perubahan untuk kesejahteraan rakyat," tegas Firman.
"Kami tidak memukul, menendang, atau menghajar aparat kepolisian. Tapi kami beberapa kali selalu mendapat tindakan kekerasan dan represifitas dari aparat kepolisian sehingga banyak teman seperjuangan kami yang harus dirawat," sambung Firmana.
Firmana juga menegaskan bahwa aktivis Konami tidak memiliki tameng, dan apalagi senjata. Konami hanyalah sekelumpulan mahasiswa yang memiliki semangat dan hati nurani.
"Karena itu, kami tidak pernah takut dengan segala teror, intimidasi, penangkapan,dan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap kami. Karena kami punya keyakinan yang besar, bahwa yang kami perjuangkan adalah kebenaran," demikian Firmana.
[ysa]
BERITA TERKAIT: