"Patut dapat standing aplaus. Mahasiswa saat ini secara langsung tanpa sekat berhadap-hadapan dengan seluruh kekuatan represi negara, mulai dari polisi sampai tentara. Mereka berhadapan langsung dan adu cerdas otak mengelola taktik dan strategi dengan jawara-jawara politik dari berbagai partai besar di DPR, Golkar, PAN, PKB dan Demokrat," kata aktivis 1998, Adian Napitupulu kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 24/3).
Menurutnya, aura perlawanan mahasiswa saat ini sudah mewarnai atmosfir politik sehingga mampu memaksa dan menggerakan para tokoh, seniman bahkan termasuk partai politik, diantaranya PDI Perjuangan, bukan saja menolak dengan kata-kata tapi ikut turun ke jalan.
"Yang terjadi bukan Partai menggerakan Mahasiswa tetapi Mahasiswalah yang menggerakan partai," kata Adian.
Ia yakin, perlawanan mahasiswa saat ini hampir menyamai perlawanan mahasiswa di tahun 98. Mereka gigih, ulet, dan terus-menerus menyuarakan perjuangannya. Suhu politik dari hari ke hari semakin meningkat dan sepertinya tidak akan padam walaupun berbatalyon-batalyon tentara terlatih dan bersenjata di siagakan untuk sampai pada adu fisik di lapangan dengan mahasiswa yang bermodal spanduk serta poster seadanya.
"Siapa yang akan menang? Apakah pemerintah atau mahasiswa? Ini sebuah pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan, siapa menang, masa lalu (pemerintah) atau masa depan (mahasiswa)?" renung Adian.
[dem]
BERITA TERKAIT: