Banyaknya calon gubernur dan wakil gubernur yang bukan asli Jakarta bertarung pada Pemilihan Gubernur Juli mendatang dinilai karena geram melihat kondisi ibukota yang banyak persoalan tapi tak kunjung dapat diselesaikan.
"Mereka sebenarnya terpanggil untuk memperbaiki Jakarta," kata Wakil Ketua DPD Laode Ida kepada Rakyat Merdeka Online pagi kemarin.
Karena itu Laode menepis bahwa cagub dan cawagub yang bukan asli Jakarta itu tidak paham Jakarta. Meski bukan orang Jakarta, mereka pasti paham persoalan yang terjadi di ibukota.
"Orang daerah bukan berarti buta Jakarta. Banyak orang daerah itu punya rumah di Jakarta, pulang pergi ke Jakarta. Orang ini kan agak merasa geram saja sebenarnya suasana Jakarta yang tidak kunjung selesai permasalahannya," tambahnya.
Selain itu, orang daerah terpanggil untuk memperbaiki Jakarta karena Jakarta gagal melahirkan figur pemimpin yang bisa mengelola dirinya. Akhirnya terjadi krisis kepemimpinan di Jakarta.
"Karena nggak bisa hanya menghandalkan Pak Fauzi Bowo misalnya. Progam Pak Sutiyoso yang baik-baik saja tidak dilanjutkan. Monorail misalnya. Apa yang dibuat juga tidak ada. Sementara kemacetan terus bertambah, dan bahkan parah. Itu tidak dia selesaikan," ungkapnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: