Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mestinya tidak perlu khawatir bila mengusung kader sendiri, Hidayat Nur Wahid-Triwisaksana, untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau PKS berani mengusung kader sendiri, saya melihat mereka akan menjadi kompetitor terkuat dibandingkan sejumlah pasangan lain," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh P. Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online Jumat, (16/3).
Menurut Saleh, setidaknya ada tiga alasan mengapa PKS menjadi kompetitor terkuat dan juga berpeluang untuk menang. Pertama, dari sisi ketokohan, Hidayat Nur Wahid termasuk salah seorang kader PKS yang dikenal cukup luas di masyarakat. Selama memimpin MPR RI pada periode yang lalu, dia relatif berhasil dan jauh dari masalah.
"Ini merupakan aset penting yang harus diperhitungkan oleh partai-partai dan kandidat lain," jelas Saleh.
Kedua, banyaknya pasangan cagub-cawagub, termasuk dari pasangan independen, yang berkompetisi akan menjadi peluang tersendiri bagi PKS. Semakin banyak calon yang berkompetisi, maka semakin besar pula suara yang terbagi ke semua kandidat. Sementara pemilih PKS adalah pemilih yang solid, sulit berpindah ke kandidat lain.
"Pada kondisi ini, kemungkinan besar PKS bisa meraih kemenangan. Lawan PKS yang paling kuat adalah Foke yang kebetulan sekarang adalah kandidat incumbent," ungkapnya.
Sedangkan Ketiga, PKS telah memiliki pengalaman pada pemilihan 2007 lalu. Pengalaman itu tentu dapat dijadikan sebagai alat untuk memetakan kekuatan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan mereka pada pemilukada lalu. Semua orang masih ingat, meski "dikroyok" oleh koalisi partai yang cukup besar, hasil yang diperoleh PKS tidaklah mengecewakan.
"Pengalaman ini tentu akan menjadi modal utama mereka dalam menghadapi pemilukada yang akan datang," demikian Saleh. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: