"Tapi sebenarnya, akar masalahnya tak pernah diangkat. Terlalu banyak orang miskin dan tidak ada penegakan hukum," tegas Staf Hukum Bidang Dakwah FPI, HM. Hasbi Ibrohim, di acara Polemik Sindo Radio dengan topik "RUU Ormas" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (18/2).
Dia klaim, FPI selalu memberikan surat pemberitahuan kepada aparat kepolisian mengenai indikasi-indikasi maksiat di tengah masyarakat yang mereka temukan.
"Ketika kita bilang ada bandar narkoba, mereka (polisi) enggak ada
action, di sini ada bandar miras mereka enggak ada
action. Sudah diingatkan ke polisi, tapi enggak pernah
action. Kalau FPI bergerak, jadi kambing hitam karena isu FPI ini seksi," jelasnya
Tidak cuma soal kejahatan-kejahatan di tengah masyarakat yang FPI sorot, tapi juga menyangkut pemberantasan korupsi yang gagal dilakukan di level pemerintahan dan elit partai politik.
"Kami sudah mengepung dua kali rumah Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum bersama Laskar Antikorupsi Pejuang 45. Selanjutnya, kami tidak akan kepung lagi rumah Anas tapi kami akan seret dia kalau KPK tidak juga jadikan dia tersangka," ucapnya.
Tapi dia tegaskan, dalam aksi pengepungan itu pun tak pernah terjadi kekerasan atau membuat kemacetan.
"Kita datang ke rumah Anas, jalanan cuma separuh kami pakai, tidak ada merusak tak ada memukul," tegasnya lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: