Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Sahrasad dalam diskusi bertema "Penggunaan TNI untuk Menghadapi Demo: Pelanggaran UUD 45" yang diselenggarakan Rumah Perubahan 2.0, Jakarta (Selasa, 7/2).
Herdi menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris beberapa waktu lalu yang menyatakan siap mewakafkan diri untuk menghadapi aksi buruh.
"Pernyataan Waris semakin menguatkan kesan bahwa tentara berprinsip maju tak gentar membela yang bayar," tegas dia.
Di zaman revolusi, terangnya, tentara hidup dari bantuan dan partisipasi rakyat. Setelah gerilya, mereka ke desa-desa minta makan nasi, ketela, dan lainnya dari rakyat. Rakyat adalah air dan tentara ikannya.
"(Lalu) kenapa sekarang tentara mau membasmi rakyat. Ini membuktikan bahwa sistem kita masih menggunakan sistem kolonial," kata Herdi.
[dem]
BERITA TERKAIT: