Ketua Dewan Pelaksana Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang menjelaskan, kalau perbedaan elektabilitas Aburizal berbeda tipis dengan calon lainnya, tetap Ical yang akan diprioritaskan.
"Misalnya nomor (urutan) 1, Si A angkanya 30 persen. Nomor (urut) dua (Ical dengan) angka 28 pesen. Ya tetap saja peluang Bang Ical lebih tinggi daripada yang 30 persen. Sekalipun kalah dua persen karena dukungan ke dia paling kuat," jelasnya kepada
Rakyat Merdeka Online Senin (23/1).
Meski begitu, sambungnya, dalam menentukan siapa capres yang akan diusung Partai Golkar bukan melalui survei.
"Jadi yang memutuskan bukan survei. Yang memutuskan itu Rapimnas khusus atau Rakornis yang khusus diadakan untuk itu," ungkapnya.
Survei dibutuhkan sebagai landasan untuk mengambil keputusan.
"Tetap lewat survei. Itu jadi lebih ilmiah dan keputusannya tentu lewat mekanisme partai," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: