Budiman Sudjatmiko Sudah Seperti Pejabat Zaman Soeharto!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 12 Januari 2012, 19:18 WIB
Budiman Sudjatmiko Sudah Seperti Pejabat Zaman Soeharto<i>!</i>
ahmad kasino/ist
RMOL. Politisi muda PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, dianggap berkarakter pejabat Orde Baru yang memberi stigma bahwa gerakan rakyat selalu didomplengi kekuatan subversif.

"Dia lupa kalau dia pernah jadi aktivis yang pernah melawan Orde Baru," kata aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Ahmad Kasino kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kami malam, 12/1).  

Kasino memberikan tanggapannya setelah pernyataan Budiman Sudjatmiko dalam diskusi panel di studio Metro TV yang ditayangkan live beberapa saat lalu (Kamis petang, 12/1). Sempat terlontar dari mulut Budiman, bahwa ada dugaan kuat bahwa gerakan rakyat yang hari ini menjebol gerbang DPR telah didomplengi gerakan menjatuhkan SBY-Boediono. Budiman juga menegaskan bahwa PDIP sebagai oposisi tidak setuju jika pemerintahan saat ini diturunkan di tengah jalan.

"Ucapan itu persis pejabat Orde Baru. Dia tidak tahu petani, mahasiswa, buruh dan rakyat sudah muak dan memberi kesimpulan SBY-Boediono gagal," tuding tokoh aktivis 98 ini.

Kasino menambahkan, konflik di banyak daerah antara pemilik modal yang dibantu aparat negara berhadapan dengan rakyat adalah akibat kebijakan neoliberal yang dianut pemerintahan saat ini.

"Budiman seperti tak melihat penderitaan rakyat bahwa rakyat semakin sulit hidupnya. Untuk bertahan hidup saja kesulitan karena pendidikan, sembako dan kesehatan mahal," terangnya.

"Ketika Budiman menyatakan gerakan reforma agraria didomplengi orang yang ingin menurunkan SBY, itu seperti antek SBY," tegasnya.

Dia tambahkan, gerakan yang ingin hentikan rezim korup yang melegalkan kekerasan pada rakyat, sebetulnya adalah upaya penyelamatan bangsa dari kerusakan yang lebih parah, karena kalau dibiarkan negara semakin hancur dan terkoorptasi pada neolib dan nekolim.

"Dan saya kira kekuasaan saat ini terlalu khawatir," tandasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA