Anggota masyarakat yang masih menjadi donatur Greenpeace diimbau untuk segera berhenti dan mengalihkan sumbangan kepada pihak yang lebih membutuhkan. Imbauan ini disampaikan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj, dan rohaniwan Katolik Romo Benny Soesetyo. Pernyataan kedua ulama ini disampaikan sebagai reaksi atas berkembangnya informasi yang menyebutkan sejumlah donatur individu mulai meninggalkan Greenpeace.
"Langkah donatur yang sudah meninggalkan Greenpeace sebaiknya diikuti donatur lainnya. Sudahlah, lebih baik menyumbang kepada yang lebih membutuhkan, daripada menyumbang ke Greenpeace," ujar Said Aqil kepada jurnalis di Jakarta, Kamis siang (12/1).
Kata Said Aqil, sudah sepantasnya anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengedepankan kepentingan umat dan masyarakat daripada kepentingan kelompok dan golongan.
"Sikap tegas donatur yang meninggalkan Greenpeace itu sudah benar. Daripada menyumbang untuk kepentingan Greenpeace lebih baik uangnya dialihkan untuk kepentingan umat, seperti membantu fakir miskin, membayar zakat dan menyumbang pembangunan rumah ibadah, dan sekolah," urainya lagi sambil menambahkan memberi sumbangan kepada Greenpeace sama artinya dengan membela agenda pihak asing yang ingin memojokkan Indonesia di mata internasional.
“Kalau dipakai untuk menjelekkan Indonesia, semua pasti setuju bahwa lebih baik menyumbang anak bangsa yang lebih butuh uluran tangan,†katanya lagi.
 Sementara Romo Benny Soesetyo mengatakan, daripada membiayai Greenpeace, lebih baik menyumbangkan donasi kepada panti asuhan.
 “Saat ini Indonesia lebih membutuhkan aksi nyata. Dengan mundurnya para donatur itu, itu artinya mereka sudah memahami betapa pentingnya rasa kemanusiaan,†ujar Romo Benny, Selasa dua hari lalu (10/1). [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: