Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti mengatakan hal itu kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu, 7/1), untuk menanggapi pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie di yang menganggap rakyat yang mengkritik dan menentang renovasi toilet DPR sebesar Rp 2 miliar sebagai sikap irasional.
Dengan logika yang sederhana saja, kata Ray, jika yang memilih dan menempatkan Marzuki Alie hingga menjadi Ketua DPR adalah rakyat yang bodoh maka apa yang membuat Marzuki Alie dapat terpilih?
"Apakah rakyat yang bodoh dapat dengan cerdas memilih orang sehebat, sepintar dan secerdas Marzuki Alie? Bukankah hal itu sebagai sesuatu yang ajaib?" tanya Ray.
Pernyataan-pernyataan menyakitkan seperti ini bukanlah kali pertama dilontarkan Marzuki Alie. Dan karena berbagai pernyataan Marzuki Alie yang kasar dan merendahkan rakyat itulah, kata Ray, dirinya dan beberapa aktivis LSM telah dua kali mengadukannya ke Badan Kehormatan DPR. Namun sampai sekarang tak jelas kelanjutan.
Ujung-ujungnya, masih kata dia, Marzuki Alie tak bosan-bosannya menghinakan rakyat yang memilihnya. Selalu menistakan rakyat yang dengan suka rela telah memilih SBY sebagai presiden RI yang merupakan calon dari Parpol yang didiaminya.
"Uang Rp 2 miliar kecil bagi Marzuki Alie, tetapi amat sangat besar artinya bagi rakyat yang ditembaki polisi karena mempertahankan lahannya. Atau bagi anak-anak yang bahkan membeli pensil untuk sekolah saja tidak mampu," terangnya.
"Perlu tuan Marzuki Alie lihat bahwa kritik yang luas atas rencana renovasi toilet ini bagian dari cara masyarakat memperbaiki kepedulian anggota Dewan atas derita yang dialami kebanyakan rakyat. Semoga tuan Marzuki Alie mengerti dan memperbaiki rendahnya kepedulian penghuni gedung DPR," demikian Ray.
[ald]
BERITA TERKAIT: