"Saya kira kalau bicara orang dari luar partai, sekarang ini ya Dahlan," ungkap pengamat politik M. Qodari kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 3/1).
Qodari mengatakan itu, karena sejauh ini hanya Dahlan tokoh nonpartai yang sudah bekerja nyata. Dahlan sudah membuktikan kinerjanya pada skala mikro di PT, Perusahaan Listrik Negara sebagai Direktur Utama dan skala makro sebagai menteri di Kementerian BUMN.
"Dia membawa gaya baru, nuansa baru, yang menimbulkan gelombang kejutan. Dia orangnya, kreatif, banyak ide dan gagasan,
nothing to lose, punya jaringan media yang luar biasa. Itu juga menjadi medium sosialisasi yang bagus," paparnya.
Qodari mengakui, selain Dahlan, ada banyak tokoh lain yang juga memilik media besar. Tapi tokoh-tokoh itu, meski Qodari tidak merinci, tidak ada yang seperti pemilik Jawa Pos Grup tersebut. "Tapi (pemilik media itu) tidak punya pengalaman pemerintahan seperti dia Ddahlan). Dan kedua tidak merakyat seperti dia," tandas Qodari.
Bahkan, pada saat wacana
reshuffle pertengahan September dan terealisasi pada Okrober 2001 lalu menghangat, Qodari sejak awal sudah memprediksi Dahlan akan ditarik SBY ke kabinet. "Kalau saya sih, dulu (sudah) nyebut-nyebut nama Dahlan. Sudah dari dulu. Termasuk misalnya wacana menteri. Saya sudah bilang (Dahlan) masuk itu. SBY pasti tertarik," imbuh Qodari.
[zul]
BERITA TERKAIT: