"Ini bukan hanya rezim pembohong. Tapi juga rezimnya koruptor dan pembantai rakyat. Korupsi terjadi secara sistemik. Dan Rakyat ditembaki peluru tajam," ujar tokoh oposisi nasional Dr. Rizal Ramli di sela-sela acara silaturahmi sekaligus konsolidasi Parade Nusantara di gedung Chandra Wilwaltika, Jalan Pandaan Tretes, Pasuruan, Jawa Timur (Senin, 2/1).
Mantan Menteri Perekonomian ini tak terima nyawa rakyat terus saja melayang akibat tembakan polisi. Adalah sebuah kesalahan besar kalau pemisahan Polri dari TNI malah membuat Polri beringas menembaki rakyat.
"Dulu kepolisian dipisahkan dari tentara supaya mereka tidak bertindak seperti militer. Presiden Gus Dur ingin polisi tidak pernah menggunakan pistol tapi tetap berwibawa. Kami benar-benar kecewa dengan yang terjadi pada polisi," kata Rizal Ramli.
Ia pun meminta agar aparat kepolisian menghentikan tindakan beringasnya kepada rakyat. "Coba eling dan mawas diri," ujarnya lagi.
Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan ini berpandangan perlunya merubah aturan main bagi kepolisian agar tidak beringas lagi menembaki rakyat. Kalau perlu menempatkan polisi di bawah Gubernur seperti Satpol PP.
"Kalau ada perubahan kita ubah," kata Rizal menjanjikan.
[dem]
BERITA TERKAIT: