"Dipo benar," ujar Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan kepada
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 30/12).
Senada dengan Dipo, Ramadhan juga memandang, masih ada menteri yang terkesan setengah-setengah membela kebijakan Presiden; tidak tegas-tegas mensosialisasikan kerja pemerintah; apalagi meluruskan informasi, yang menyangkut Presiden. "Seolah-olah semua dibiarkan bola liar atau isu panas menerpa Presiden," ungkap anggota Komisi II DPR ini.
Padahal lanjut Ramadhan, untuk urusan teknis, merupakan menteri lah yang
handle. Karena itu, para menteri jangan lagi menunggu arahan terus dari Presiden. "Ambil keputusan secara tepat dan benar, lalu pertanggungjawabkan ke Presiden. Jangan dikit-dikit ke Presiden," keluh Ramadhan.
Berdasarkan analisa mantan wartawan ini, ada tiga kemungkinan kenapa menteri tidak mau tampil di publik pada saat presiden mendapatkan pemberitaan miring.
"Ke-1, mungkin kapasitas komunikasinya nggak memadai. Ke-2, ia (menteri) jaim dengan segala alasannya. Ke-3, mungkin lebih
concern kepentingan partai daripada amankan kebijakan pemerintah," demikian Ramadhan.
Kemarin, Dipo Alam mengatakan bahwa kabinet tidak hanya berhenti pada Oktober lalu. Menurutnya, reshuffle tetap diperlukan. Sebab banyak menteri yang hanya mau duduk di kursi kabinet, tapi tidak mau membela SBY dari berbagai isu yang belakangan sering mencuat.
[zul]
BERITA TERKAIT: