SMC: Mayjen (Purn) Prijanto Pengecut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 29 Desember 2011, 11:02 WIB
SMC: Mayjen (Purn) Prijanto Pengecut
prijanto/ist
RMOL. Keputusan Wakil Gubernur Mayjen (purn) Prijanto mengundurkan diri terus mendapat kecaman. Pasalnya, sebagai pejabat negara yang telah dipilih rakyat tidak semestinya mantan asisten Teritorial Mabes TNI Angkatan Darat itu mundur.

"Itu menunjukkan komitmen yang rendah dari pejabat negara. Dia dipilih kan untuk masa jabatan lima tahun. Kalau kemudian dia mundur itu harus dia pikirkan dulu, bukan sekarang," tegas Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke-Circle Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online.

Sekalipun Prijanto tidak sejalan dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, tegas Syahganda, tetap itu tidak bisa jadi alasan untuk mengundurkan diri. Karena, komitmen Prijanto bukan kepada gubernur, tapi kepada rakyat.

Menurut Syahganda, banyak hal yang bisa dilakukan Prijanto bila memang tidak 'difungsikan' Fauzi Bowo. Misalnya, Prijanto melakukan advokasi sosial yang tak perlu struktur pemerintahan. Juga bisa menjadi tumpuan masyarakat yang tanahnya digusur misalnya. Selain juga bisa menjadi pusat pengaduaan anak yang mendapat kekerasan seksual.

"Dia juga bisa menjadi advokator dari kelompok rakyat tertindas lainnya. Jadi sebenarnya bisa ambil peran sebagai public leader. Itu akan menguntungkan. Karena dia bisa menyampaikan kepada elit di Jakarta. Tugas sebagai pemimpin daerah itu tidak bisa bisa tinggalkan. Itu sama saja dia (Mayjen (Purn) Prijanto) pengecut seperti Wakil Bupati Garut (Dicky Chandra)," tandas Syahganda. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA