Hingga hari ini, sudah ada 28 warga yang menjahit mulut mereka dengan benang. Dan rencananya warga yang akan melakukan aksi jahit mulut ini akan terus bertambah.
"Rencana semalam ada penambahan sukarelawan yang lakukan jahit mulut. Tapi karena tim medis yang biasanya menjahit mulut warga tidak hadir, maka hal tersebut batal dilakukan," kata warga Pulau Padang yang ikut menemani warga yang jahit mulut, Abdul Mukti, kepada
Rakyat Merdeka Online di depan gedung DPR (Sabtu, 24/12).
Hingga saat ini, warga yang sudah menjahit mulut mereka nampak terkulai dan berbaring saja. Untuk duduk saja, mereka harus dibantu. Bahkan dua hari lalu, tujuh orang terpaksa harus dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM).
"Kami kecewa dengan Bupati Meranti yang sempat datang ke Jakarta, tapi tidak jenguk kita. Kita tidak anti pemerintah, tapi tidak setuju dengan SK Menteri Kehutanan nomor 327.
"Rencana warga yang akan aksi jahit mulut sampai 73 orang. Sekarang DPR lagi reses, mudah-mudahan DPR bisa lihat kondisi sebenarnya di daerah kami," demikian Abdul Mukti.
[ysa]
BERITA TERKAIT: