Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen (Purn) Saurip Kadi menanggapi aksi bakar diri pemuda yang hampir dipastikan bernama Sondang Hutagalung di seberang Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu petang lalu.
"Satu putra bangsa, pahlawan sejati, dengan sadar bakar diri di depan Istana. Kematian bukanlah hal yang menakutkan, yang lebih menakutkan adalah jiwa yang mati dalam jasad hidup seperti SBY. Karena itu membahayakan kemanusiaan dan peradaban," ujar Saurip Kadi dalam pesan yang disebarkannya melalui ponsel, Sabtu (10/12).
Menurutnya, diperlukan mobilisasi rakyat untuk mengubah nasib diri sendiri dari cengkeraman penguasa zalim tapi berpenampilan santun.
"Dari awal banyak pihak teriak-teriak bahwa SBY membahayakan republik, dikira kami gila, ambisi, tidak sopan, dan frustasi. Kini semua terbukti. Tunggu apa lagi?" gugatnya.
"Wahai putra Lembah Tidar, patriot bangsa, mana janjimu? Katanya biar hancur lebur kita kan bertempur. Kini ibu pertiwi tidak butuh sumpah, tidak butuh hymne dengan sebut nama Tuhan segala, tapi butuh aksi," lugas Saurip.
Mahasiswa UBK, Sondang Hutagalung, yang diduga pelaku bakar diri di depan Istana Negara tiga hari lalu masih dirawat di RSCM dan secara medis kondisinya sangat kritis.
Sementara, aksi solidaritas kepada Sondang terus mengalir tiap hari ke RSCM, Salemba, Jakarta Pusat.
[ald]