Dua kawasan tersebut memang sebelumnya terdapat gerakan separatis. Meski Aceh sudah selesai, tapi untuk Papua, tampaknya hingga ini saat belum menemukan titik temu.
Tapi, di mata sosiolog Tamril Amal Tomagola, eskalasi kekerasan yang terjadi belakangan ini dua kawasan tersebut memiliki perbedaan. "Di aceh lebih pada konflik internal antara kombatan-kombatan Aceh yang saat ini berebut rezeki ekonomi maupun rezeki politik," jelasnya.
Sedangkan untuk di Papua, dia melihat terdapat dua dimensi ketegangan. Yaitu ketegangan vertikal antara masyarakat dengan pemerintah pusat dan daerah. Ketegangan horizontal. "Orang Papua sendiri tidak satu. Makanya saat ini LSM lagi befikir untuk memediasi mereka agar tidak ada lagi friksi-friksi," jelasnya.
Konflik horizontal lainnya, sebut akademisi UI yang berbicara di
Metro TV pagi tadi, adalah antara kelompok pendatang dengan kelompok asli Papua dimana antara dua kelompok masyarakat tersebut terdapat perbedaan agama dan tingkat kesejahteraan.
[zul]
BERITA TERKAIT: