Petisi 28: Bubarkan Diskusi Centurygate, Rektor UKI Tidak Waras

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 05 Desember 2011, 18:18 WIB
Petisi 28: Bubarkan Diskusi Centurygate, Rektor UKI  Tidak Waras
ilustrasi/ist
RMOL. Pembubaran diskusi tentang skandal Century oleh Rektor Universitas Kristen Indonesia, Maruli Gultom, di kampus UKI tadi siang dinilai sebagai "ketidakwarasan" akademik. Petisi 28 mengecam tindakan pembubaran dengan alasan prosedural itu.

"Kami mengecam keras sikap tidak waras Rektor UKI karena membubarkan diskusi," jelas aktivis Petisi 28, Gigih Guntoro, dalam rilisnya yang diterima redaksi (Senin, 5/12).

Ia mengatakan, kampus adalah area moral, area keberpihakan kepada keadilan dan kebenaran. Kampus tidak boleh menempatkan dirinya sebagai institusi tidak independen, yang tidak peduli dengan berbagai kejahatan ketidakadilan oleh pemerintah yang berkuasa.

"Pembubaran oleh Rektor UKI adalah sikap yang mengkhianati misi civitas akademika, yaitu menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Rektor UKI telah melawan arus besar publik dalam membongkar kejahatan korupsi kekuasaan Centurygate," terangnya.

Semestinya, kata dia, kampus, baik mahasiswa, dosen maupun pejabat rektorat, berdiri paling depan dalam menyalakan obor perubahan dan mengibarkan bendera revolusi di tengah kondisi saat ini yang tidak menganggap skandal Century sebagai sebuah kejahatan. Kampus harusnya jadi garda terdepan ketika kemunafikan digunakan sebagai cara untuk meperkuat kekuasaan dan ketika perpecahan bangsa dihadapi dengan sikap acuh tak acuh.

"Kami menyerukan kepada pemuda, mahasiswa untuk kembali ke Kampus, kampung dan pabrik untuk membangkitkan perlawanan terhadap rezim SBY-Boediono," imbuhnya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA