Padahal, sehari sebelum akad nikah dilangsungkan (Kamis, 24/11), Presiden melalui Jurubicaranya, Julian Aldrin Pasha, mengaku akan melaporkan semua urusan pernikahan Ibas-Aliya kepada KPK.
"Jika uang nikah tidak jujur, bagaimana uang Century?" tanya aktivis Benteng Demokrasi Rakyat, Mustar Bona Ventura, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu, 3/11).
Bagi Mustar, sulit memahami mengapa SBY belum juga membuat laporan pernikahan yang diperkirakan menghabiskan Rp 12 miliar sampai Rp 40 miliar. Padahal, katanya, laporan tersebut tidak sesulit membuat pertanggungjawaban APBN. Komposisi panitia yang diisi beberapa pejabat negara dan sederet orang yang bergelar, tentunya memudahkan bagi pembuatan laporan tersebut.
"Rakyat akan semakin curiga dan putus asa atas kesungguhan pemerintah membongkar kasus besar seperti Century," tegasnya.
Di sisi lain, sambung Mustar, tak adanya laporan pertanggungjawaban ini telah mencemari kesakralan dari nilai acara pernikahan Ibas-Aliya, dan juga "membunuh" karir politik Ibas-Aliya.
"Jangan disalahkan di kemudian hari orang akan menjadikan pernikahan Ibas-Aliya jadi joke-joke politik yang memalukan. Seperti: tidak ada uang, uang negara yang dipakai," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: