"Di forum apa dia memaki DS (Din Syamsuddin) dan Buya (Syafii Maarif), di forum yang sama dia harus meminta maaf," kata Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Abdul Rohim Ghazali kepada
Rakyat Merdeka Online (Senin, 28/11).
Selain itu, yang lebih penting, masih kata Rohim, Dipo harus belajar bagaimana merespons kritik secara baik dan elegan.
"Dia pikir, kritik terhadap pemerintah tidak bermanfaat, sehingga orang yang mengritik dicaci maki. Tanpa kritik, pemerintah akan menjadi otoriter," tegas peneliti The Indonesian Institute ini.
Rohim tak habis pikir kenapa Dipo tidak memahami substansi kritik yang dilontarkan Din Syamsuddin dan pemuka agama lainnya terhadap pemerintah SBY-Boediono. Padahal Dipo dulu kerap mengritik kebijakan rezim Orde Baru pada saat masih menjadi aktivis.
Dipo menyatakan keinginannya bertemu dengan Din pada saat menyampaikan kata sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pemuda Muhammadiyah di Jakarta Jumat malam.
"Saya siap bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Pak Din Syamsuddin. Dan (saya) minta maaf kepada beliau tentang kritik selama ini yang demikian keras," kata Dipo tanpa merinci apa pernyataan keras yang pernah ia tujukan kepada Din.
[zul]
BERITA TERKAIT: