Apa SBY Tidak Sadar Dikelilingi Orang-orang Lalai?

Jadi Bahan Ketawaan Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 01 November 2011, 11:18 WIB
Apa SBY Tidak Sadar Dikelilingi Orang-orang Lalai?
presdien sby/ist
RMOL. Jangan anggap remeh rentetan kasus bobolnya pengamanan ring satu. Tidak masuk akal kalau dalam sepekan saja Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sudah alami dua kali kebobolan. Pertama terjadi ketika Presiden SBY menghadiri ASEAN Fair di Bali, Senin (24/10) dan kedua kalinya kala Wapres Boediono memimpin peringatan Hari Sumpah Pemuda di Bandung, Sabtu (28/10).

Kalau menjaga presiden dan wapres-nya sendiri saja tidak mampu, Indonesia akan mendapat ketidakpercayaan dari negara-negara sahabat ketika kepala negara mereka merencanakan kunjungan. Ujian terdekat adalah saat pengamanan tamu Very Very Important Person (VVIP) saat perhelatan SEA Games XXVI di Palembang 11 November mendatang.

Mantan Sekretaris Militer di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan pentingnya evaluasi bersama secara menyeluruh dan mendalam antara Panglima TNI dan Kapolri soal rapuhnya pengamanan kepala negara dan wakil presiden.

"Doktrin pengamanan Presiden dan Wapres adalah zero risk. Harus dievaluasi sungguh-sungguh. Kalau terus berulangkali bobol, kalau tidak mampu, ya diganti tergantung hasil evaluasi. Yang 'memble' komandan grup atau di komandan Paspampres?" ujar TB Hasanuddin kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 1/11).

Karena sangat serius dan masih belum mendapat respon yang sungguh-sungguh, Wakil Ketua Komisi I ini meminta Presiden SBY turun tangan dalam evaluasi pengamanan dirinya sendiri. SBY perlu memanggil Kapolri dan Panglima TNI membicarakan hal tersebut karena kegiatan kenegaraan Presiden dan Wapres masih sangat panjang.

"Presiden harus tahu sejauh mana keseriusan Pangima TNI dan Kapolri amankan presiden. Harus dicurigai juga adanya kealpaan disitu. Kita ini harus bertanggungjawab agar presiden nyaman dalam tugasnya. Jangan dia dikelilingi orang yang lalai. Presiden harus worry pada keselamatannya," urainya.

Dalam sehari-hari, TB jelaskan bahwa Kepala BIN, Kepala Intel Polri dan Kepala Intel di TNI pasti memberikan suplai data kepada Sekretaris Militer Presiden dan Komandan Paspampres. Hasil analisa bentuk ancaman kepada presiden dan wapres itu harus ditindaklanjuti Paspampres untuk praktik pengawalan

"Harus zero risk dan jangan main-main dengan keselamatan mereka (presiden dan wapres) karena menyangkut kepala negara dan dunia internasional," jelasnya.

"Tukang kebun bisa lolos ring 1 itu jadi bahan ketawaan dunia internasional. Atase-atase pertahanan mentertawakan. Bagaimana bisa mengamankan tamu sekelas kepala negara asing? Itu jadi tanggungjawab Paspampres. Evaluasi dan kalau memang perlu dimutasi yang harus dimutasilah," tandas TB.[ald] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA