"Ibarat mobil, yang perlu diganti bukan para menterinya, tapi sopirnya yaitu SBY,†kata tokoh agama Hindu dari Bali, Gus Indra Udayana, kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (21/10).
Dia sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARP), Rizal Ramli, bahwa
reshuffle yang baru saja dilakukan tetap saja sulit menyelamatkan pemerintahan SBY-Boediono. Pasalnya, rezim sekarang telah terjangkit penyakit 3K, yaitu korupsi, kredibilitas yang semakin merosot tajam, dan ketidakpercayaan publik.
Kemarin Rizal Ramli mengatakan, contoh buruk dan terbaru pemberantasan korupsi ditunjukkan SBY dengan tidak menindak menteri yang tersangkut kasus korupsi. Padahal, berkali-kali dia menyatakan akan memimpin langsung perang terhadap korupsi. Beberapa hari lalu bahkan SBY mengakui kalau negara dirampok oleh para koruptor.
Gus Indra yang baru saja meraih penghargaan The Jamnalal Bajaj Award untuk kategori tokoh yang berjasa mempromosikan nilai-nilai Gandhi di luar India 2011 itu menambahkan, perubahan harus dilakukan tanpa kekerasan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Mahatma Gandhi.
Soal The Jamnalal Bajaj Award yang didapatnya, Gus Indra menyatakan itu adalah bentuk penghargaan sekaligus beban berat. Namun yang pasti, dia menjadi lebih bersemangat dalam melakukan perubahan di Indonesia.
"Penghargaan ini mengingatkan saya dan kita semua, bahwa Gandhi tidak pernah diam melihat kezaliman terjadi, termasuk yang dilakukan para penguasa. Namun Gandhi melakukan perlawanan dengan damai, tanpa adanya korban. Saya beruntung bisa kenal dan bergabung dengan Pak Rizal Ramli, tokoh perubahan yang berintegritas dan konsisten berjuang serta peduli terhadap rakyat. Saya sudah menganggap Pak Rizal Ramli sebagai kakak sendiri," papar Gus Indra.
The Jamnalal Bajaj Award adalah penghargaan yang diberikan oleh Jamnalal Bajaj Foundation sejak 1988 untuk mereka yang dianggap berjasa mempromosikan nilai-nilai Mahatma Gandhi di luar India. Tiap tahun, penghargaan hanya diserahkan kepada satu orang.
[ald]
BERITA TERKAIT: