Jane, seorang turis asal Australia mengaku senang mendengar alunan musik bambu. "Artistic and cool," katanya saat menyaksikan Fastival Musik Bambu di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung (Sabtu, 1/10).
Festival musik bambu ini dilaksanakan untuk kali kelima. Selain menampilkan musisi lokal, dalam festival ini juga ditampilkan musisi internasional asal Chile, Australia, dan Jepang.
Festival ini dibuka dengan penampilan musik karinding yang dimainkan secara massal. Sebanyak 111 pemain musik karinding memenuhi panggung utama, Sabtu sore. Karinding adalah salah satu alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Alat musik yang terbilang langka ini dihidupkan kembali oleh Paguyuban Karinding Bandung.
Para pengunjung ramai sekali. Walau tiket cukup mahal, namun masyarakat tetap antusias untuk menyaksikan festival ini.
Jane menyatakan, ini adalah tahun kedua dia menghadiri festival musik bambu yang diadakan di Bandung. Meski belum bisa memainkan angklung, Jane mengaku dirinya sangat tertarik.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Faried Martolo mengatakan, sekitar seribu musisi dari manca negara dan dalam negeri ikut memeriahkan acara yang digelar mulai 1-2 Oktober tersebut. "Ada delapan ratus lebih musisi yang memeriahkan acara ini," ucapnya.
Dengan acara ini, pihaknya berharap, musik bambu bisa menjadi alat promosi pariwisata Indonesia.
[dem]
BERITA TERKAIT: