Tokoh Budha: Orang Glodok Pun Ingin Merdeka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 05 September 2011, 12:06 WIB
Tokoh Budha: Orang Glodok Pun Ingin Merdeka
ilustrasi/ist
rmol news logo Pertemuan antara Dr. Rizal Ramli dan sejumlah tamu di Rumah Perubahan 2.0, kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, tadi malam (Minggu, 4/9) membahas sejumlah hal fundamental, termasuk arti konkret dari kemerdekaan.

Kepada tuan rumah, Ketua Ikatan Mahasiswa Papua (IPAMA) Siprianus Bumai yang didampingi Pembina IPAMA Nikson Moom, mengatakan bahwa masyarakat Papua sebenarnya tidak ingin merdeka dalam arti melepaskan diri dari Indonesia. Tuntuan utama masyarakat, sebutnya, adalah keadilan yang merata.

“Dalam soal agama di Papua relatif tidak ada masalah. Tapi soal politik cukup bergejolak. Situasi dan kondisi di Papua seperti dalam suasana jam malam. Jumlah personel TNI dan Polri semakin banyak,” ujarnya.



"Kami tidak berani keluar rumah setelah jam 18.00. Padahal pendekatan keamanan yang dilakukan Jakarta, semakin meningkatkan eskalasi aktivitas OPM dan keinginan rakyat Papua untuk merdeka," sambung Siprianus.


Tokoh Budha Lieus Sungkharisma yang ikut hadir dalam pertemuan itu menambahkan bahwa karut-marut di Indonesia  terjadi karena pejabat tidak memperhatikan nasib rakyat.

“Mereka sibuk memperkaya diri dan bersenang-senang. Perilaku pejabat daerah pada hakekatnya meniru para pejabat pusat,” ujarnya.



"Jangankan di Papua dan daerah lain di luar Jawa, saya di Glodog pun ingin merdeka. Kebijakan negara membuat rakyat semakin miskin. Jadi, perubahan adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari lagi," demikian Lieus. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA