"KPK diharapkan bekerja secara indepenen tanpa ada paksaan atau tendensi dari pihak mana pun," kata Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 15/8).
Saleh mengingatkan hal tersebut, berkaitan dengan adanya kecurigaan publik telah terjadi rekayasa dalam kasus Nazaruddin ini. Pertama, pengacaranya, OC Kaligis tidak ikut mendampingi Nazaruddin ketika kembali ke Tanah Air. Juga soal barang bukti. Salah satunya, Saleh mengatakan, pada saat diwawancarai Iwan Piliang via Skype, Nazaruddin tampak memegang
flash disk merk Sandisk. Tapi, saat KPK membeberkan tas hitam milik Nazaruddin, yang ada
flash disk merk Sony.
Karena itu dia mengamini KPK harus memperhatikan peringatan Amien Rais. Kalau KPK bermain-main dalam kasus tersebut, bukan tidak mungkin rakyat akan marah dan terjadi akan huru-hara. Karena ekspektasi publik terhadap penuntasan kasus ini sangat besar. "Apa yang diutarakan Pak Amien Rais itu harus menjadi salah perhatian," ungkapnya.
Meski begitu, Saleh menilai, KPK saat ini masih dipercaya untuk menangani kasus Nazaruddin tersebut. Namun, dia mengingatkan, siapa pun yang disebut-sebut Nazaruddin harus dikonfrontasi, termasuk pimpinan KPK Chandra M Hamzah. Karena itu dia menolak usulan sejumlah pihak agar kasus Nazaruddin ini ditangani tim independen di luar KPK. "Kalau kita tidak percaya (KPK), harus ada lembaga baru lagi dong. Sementara ini kita masih percaya terhadap KPK," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: