Tantowi Ajak Mahasiswa Tidak Golput Pada Pilgub Jakarta 2012

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 05 Agustus 2011, 10:05 WIB
Tantowi Ajak Mahasiswa Tidak Golput Pada Pilgub Jakarta 2012
Tantowi yahya
RMOL. Sekitar 40 persen warga DKI Jakarta tidak ikut memilih dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2007 lalu. Kebanyakan yang tidak ikut memilih itu berasal kalangan kelas menengah ke atas, mahasiswa dan pemuda serta golongan terdidik. Sementara yang lebih banyak memilih adalah kalangan akar rumput yang lebih mudah dimobilisasi.

Mengapa saat itu mahasiswa dan pemuda banyak yang golput? Karena mahasiswa dan pemuda menilai calon-calon yang ada adalah muka-muka lama lama yang tidak menawarkan terobosan program yang jelas.  

"Mahasiswa menilai calon yang ada waktu itu bukan gue banget. Jadi wajar jika mereka enggan untuk memilih," kata anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya dalam keterangan pers yang diterima sesaat lalu. Tantowi mengatakan hal itu dalam diskusi pada acara buka puasa bersama tadi malam bersama 70 aktivis mahasiswa Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) di kawasan Tebet Barat Utara.

Tentu sikap mahasiswa itu sangat disayangkan. Mengingat status mahasiswa selama ini merupakan agen perubahan. Tapi siapapun tentu tidak bisa memaksakan. Ke depan Tantowi  berharap hal serupa tidak terulang. Makanya dia berharap pada pemuda dan mahasiwa tidak lagi golput.

Pasalnya, meski terdapat muka-muka lama, dalam Pemilukada 2012 mendatang banyak wajah baru yang benar-benar fresh yang  mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya adalah dirinya yang saat ini telah mendapat restu dari DPP Partai Golkar.

"Memang saya harus bersaing dulu dengan dua pengurus Partai Golkar lainnya untuk mendapatkan tiket pencalonan. Namun, dari survei internal tim dan survei independen, sampai saat ini popularitas dan elektalibilitas saya, masih lebih tinggi. Saya yakin hal tersebut akan menjadi pertimbangan dan  patokan bagi pengurus DPP Partai Golkar, " ujar Tantowi.

Salah satu yang mendorong Tantowi ikut maju dalam bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta tahun depan karena kualitas hidup di Jakarta yang semakin lama terus menurun. Dengan APBD lebih dari Rp28 triliun seharusnya, Jakarta sudah lebih maju atau setidaknya tidak kalah jauh dengan Kuala Lumpur atau Tokyo. Namun yang kita temui sebaliknya, kualitas hidup di Jakarta terus menurun akibat banyak persoalan yang masih menggelayuti Ibukota Jakarta ini seperti masalah kemacetan, banjir, kemiskinan, dan pelayanan kesehatan.

"Karena itulah, saya terdorong untuk maju pencalonan Gubernur DKI Jakarta tahun depan, " pungkasnya.

Dan Jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, Tantowi akan bersinergi dengan mahasiswa dan masyarakat. Tantowi juga mengaku siap dikritik dan akan menerima kritik tersebut dengan lapang dada. Tantowi akan menyediakan waktu secara reguler untuk berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat. zul

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA