"Saya protes, saya menyayangkan pidato presiden kemarin itu seperti menyalahkan pers dan masyarakat, itu sebuah kekeliruan. Kok yang bermasalah di internal Anda (Demokrat), kok malah mengeritik pers?" ujar politisi Partai Hanura, Akbar Faizal, di Polemik Trijaya Network bertajuk "Ironi Negeri Ini" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (16/7).
Menurutnya, pers memang harus dikritik tapi pada porsi yang pas. Dia masih yakin, ketika pers mengangkat satu permasalahan berarti ada masalah yang ditutupi oleh kekuasaan.
"Untuk menyikapi kritik pers, selain perlu klarifikasi dan membantah tetapi juga introspeksi diri," tegasnya.
Mantan anggota Pansus Skandal Bank Century ini juga menjelaskan, mengapa pers begitu kritis terhadap pemerintah karena akumulasi berbagai persoalan di Indonesia yang melibatkan hampir semua pranata demokrai baik di eksekutif, yudikatif dan legislatif.
"Itu karena kita tidak disiplin dalam menerjemahkan konstitusi kita. Konstitusi dimaknai seperti apa yang kita inginkan. Di sisi lain, lembaga yang tugasnya mengawasi dan menjaga konstitusi itu melakukan pelanggaran konstitusi juga. Sudah banyak pelanggaran konstitusi yang dianggap biasa," ujar Akbar.
[ald]
BERITA TERKAIT: