"Desa ini perlu perhatian khusus, karena banyak kasus warga yang membutuhkan penanganan dan perawatan khusus," kata Jemiran, Kepala Desa Krebet, kemarin petang (Minggu, 10/7).
Seperti diketahui, penduduk kedua desa itu banyak yang mengidap cacat, mayoritas keterbelakangan mental.
"Dari 104 warga yang cacat, 60 persennya sakit mental atau dibilang idiot. Pak Menteri titip pesan harus ada rumah yang jadi pusat perawatan dan pembinaan mereka," ungkap Jemiran.
Inisiatif menteri itu ditindalanjuti warga dengan membangun sebuah rumah yang dinamakan "Rumah Kasih Sayang". Tepat 20 hari setelah kedatangan Menteri, rumah itu selesai dibangun warga dengan gotong royong.
"Warga desa hanya sediakan tanah. Anggaran dari Pak Menteri," ujarnya.
Rumah Kasih Sayang dibangun di atas lahan Dukuh Pakis, Desa Krebet, yang luas bangunannya 7,5x12,5 meter. Rencananya, rumah dibangun untuk melayani 104 penyandang cacat yang terdiri 35 penyandang cacat mental, 24 penyandang tuna rungu wicara, 23 cacat tubuh, 9 cacat netra dan 13 cacat bina lara yang 6 diantaranya dipasung.
"Hanya dalam 20 hari rumah selesai dengan kerja keras warga," jelas Jemiran dengan bangga.
Nanti siang (Senin, 11/7), Mensos dijadwalkan mengunjungi rumah tersebut sekaligus meresmikannya. Mensos juga bakal menyerahkan bantuan keserasian sosial Kabupaten Ponorogo untuk 2 Desa, Sidoharjo dan Krebet yang warganya banyak mengidap cacat. Total bantuan Rp 228 juta, masing-masing desa Rp 114 juta.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga dijadwalkan datang pada peresmian.
Tapi sayangnya, Jemiran dan perangkat desa lainnya masih belum dapat bayangan akan seperti apa operasional Rumah Kasih Sayang itu di waktu mendatang.
"Itu kami masih belum tahu mau bagaimana. Mungkin besok (hari ini) Pak Menteri bisa memberikan arahan," akunya.
Selain itu, letak Rumah juga masih dianggap terlalu jauh dari rumah warga yang membutuhkan. Jarak rumah dengan kediaman warga yang cacat bisa mencapai 3-5 kilometer. Peruntukannya pun dilakukan untuk dua Desa, Sidoharjo dan Krebet.
Tapi, kalau proyek ini sukses, akan menjadi pilot project di kawasan lainnya yang memiliki kasus serupa dengan Desa Krebet dan Sidoharjo.
Desa Krebet dan Desa Sidoharjo memiliki jumlah penduduk sekitar 13 ribu warga. Hampir 300 diantaranya menyandang cacat mental dan fisik. Desa Sidoharjo sendiri menyimpan lebih banyak kasus cacat mental di desanya yaitu sekitar 150 orang, itupun yang terdata. Fenomena itu tentu saja menyakitkan hati para perangkat kedua desa. Julukan yang memedihkan hati juga diarahkan pada dua desa itu.
"Makanya ada yang bilang kami ini Desa Idiot. Kami tidak mau disebut begitu, harus ada perubahan," sesalnya
Dengan adanya Rumah Kasih Sayang ini, menurut staf pemerintahan Kecamatan Jambon, Sunardi, diharapkan pelayanan pada mereka yang membutuhkan penanganan khusus akan lebih terpusat dan lebih baik lagi.
"Selama ini kan bantuan tidak terpusat penyalurannya. Nantinya semoga bisa lebih teratur dan terpusat," harapnya.
[yan]
BERITA TERKAIT: