TKI DIPANCUNG

Di Depan Masjid Jaffali Tidak Ada TKI yang Dipenggal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 02 Juli 2011, 09:04 WIB
Di Depan Masjid Jaffali Tidak Ada TKI yang Dipenggal
masjid jaffali/dok. pospertki
RMOL. Posko Perjuangan TKI (Pospertki) PDI Perjuangan di Arab Saudi merilis kabar, tidak benar kabar delapan TKI yang dieksekusi pancung kemarin (Jumat, 1/7) di Arab Saudi.

Seharian kemarin, Tanah Air memang digemparkan informasi delapan TKI yang mendapat giliran pancung setelah shalat Jumat kemarin di Arab Saudi atau petang hari waktu Indoensia. Kabar itu disebarkan media massa dengan narasumber seorang wanita yang bekerja di Arab.

Pelaksana tugas (Plt) Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan Sharief Rachmat memastikan, tidak ada eksekusi pancung terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI), kemarin.

"Informasi itu tidak benar. Karena tadi saya salat Jumat di masjid Jaffali (Masjid Pancung) di kota Jeddah tidak ada pelaksanaan pemancungan," ungkap Sharief, seperti dirilis portal Pospertki PDIP.

Untuk memastikan kabar itu, Sharief mengaku sengaja menunaikan shalat Jumat di Masjid Jaffali, Jeddah, tempat pemancungan biasa dilakukan.  Menurut Sharief, WNI yang berada di Kota Makkah, Kota Madina, Kota Taif tidak ada yang dipancung.

Di Jakarta, tadi malam pihak Kementerian Luar Negeri juga sudah membantah delapan TKI dipancung usai shalat Jumat waktu Arab Saudi.

Mereka yang diisukan bakal dipancung setelah pelaksanaan Salat Jumat waktu Arab Saudi kemarin adalah Suarni bin Kholil Salama asal Jawa Timur, Rusdi bin Dulwahed (Madura, Jatim). Lalu, Karsih binti Ocim (Karawang, Jabar), Suin (Subang, Jabar), Emi binti Katma Mumu (Sukabumi, Jabar), Sulaimah (Kalimantan Barat), Buhori (Madura), dan Jamila binti Abidin Rifi (Cianjur).

Dua pekan lalu, seorang warga Indonesia Ruyati binti Satubi (54) meninggal di tangan algojo pemerintah Arab Saudi. Dia dihukum pancung karena terbukti dan mengaku membunuh majikannya, Khairiya Hamid binti Mijlid.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA