Anas menganalogikan berat ringannya persoalan yang menimpa Demokrat seperti ujian pada tingkatan sekolah. Makin tinggi tingkatan sekolahnya, makin berat juga ujiannya. “Ini ujian dan tidak ada kenaikan kelas tanpa ujian,†kata Anas seperti diberitakan Rakyat Merdeka, edisi Rabu (15/6).
Dia melontarkan pernyataan itu menanggapi berbagai kasus yang mendera Partai Demokrat beberapa pekan ini. Kasus Muhammad Nazaruddin yang berbuah pemecatan jabatan Bendahara Umum Partai Demokrat, dan kasus Andi Nurpati, terkait dugaan pemalsuan doÂkumen Mahkamah Konstitusi.
Anas merasakan bahwa persoalan yang menimpa Demokrat tidak sampai menggoyahkan sendi-sendi dan jaringan partai.
“Kami jalan terus. Program partai tetap jalan. Konsolidasi jalan disertai sejumlah koreksi-koreksi,†kata tokoh yang mendapatkan predikat Man of Integrity 2010 dari Rakyat Merdeka Online ini.
Kalau ditakar, persoalan belakangan ini, dianggap Anas sebagai beban kelas menengah. Bukan beban kelas berat. Karena tidak sampai melemahkan otot-otot partai.
“Tamparan isunya cukup kuat, tetapi pada lapisan luar saja,†kata dia. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: