Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan peristiwa itu bukan fenomena geologi. Dentuman diduga kuat berasal dari gas yang terbebaskan dari dalam lorong bawah tanah.
Menurut PVMGB di lokasi tersebut di bawah tanah terdapat lorong yang menghubungkan antara Gedung Merdeka dan Bank NISP. Lorong itu peninggalan zaman Belanda yang sudah tidak difungsikan lagi. Kemungkinan ledakan berasal dari gas yang terkumpul puluhan tahun dalam lorong, dan bebas setelah ada kontak mendadak dengan tekanan permukaan tanah.
“Untuk mengantisipasi kejadian serupa dan mengestimasi kemungkinan bahayanya di masa depan, perlu dilakukan pelitian lanjutan tentang keberadaan lorong tersebut, kondisinya pada saat ini, dan kaitannya dengan infrastruktur penting di atasnya,†ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, dalam rilis yang diterima redaksi siang ini (Senin, 30/5). Diperkirakan ada lebih dari satu lorong yang ada di pusat kota Bandung dan sekitarnya.
“Untuk itu perlu dilakukan koordinasi dengan Dinas Kimpraswil Provinsi Jabar, badan, lembaga dan para ahli dalam rangka mendapatkan dokumen tata ruang kota dan sejarahnya sejak era Belanda,†sambungnya. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: