Sudah sepatutnya Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan Mbah Rono dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam.
Mbah Rono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang punya nama asli Surono, memiliki reputasi yang baik di kalangan ahli mitigasi bencana alam internasional.
“Saya menyambut baik sikap bijak Gubernur Fauzi Bowo yangg akan segera melakukan langkah-langkah antisipatif. Mbah Rono, para ahli, jajaran Pemprov DKI Jakarta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus dirangkul Gubernur Fauzi Bowo sebagai tandem penyelamatan manusia seperti yang dilakukan di Merapi. Cara Mbah Rono menyiapkan mitigasi sejak 2007 dianggap yang terbaik oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis, serta beberapa negara lainnya,†ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 18/5).
Andi Arief belakangan ini kembali kerap muncul ke permukaan publik untuk mempromosikan pembentukan sikap sadar bencana di kalangan masyarakat. Dia dan timnya saat ini sedang menstudi berbagai bencana katastropik purba yang memiliki kaitan dengan potensi bencana kini.
Saran Andi Arief ini disampaikan menyusul keinginan kuat Fauzi Bowo memperhitungkan kembali aspek kebencanaan dalam pembangunan Jakarta.
Menurut Andi, saat ini baru ada tiga lokasi yang diteliti secara intensif. Ketiganya adalah patahan Sumatera, sesar Lembang dan Selat Sunda. Karena studi kebencanaan di Indonesia masih minim, publik pun akhirnya tidak terbiasa menerima informasi mengenai potensi gempa yang dihitung berdasarkan metode penelitian yang pas.
“Penelitian ilmiah berbeda dengan menyebar teror,†ujar Andi lagi.
Dia juga mengingatkan bahwa studi mengenai potensi gempa dengan kekuatan besar telah beberapa kali diumumkan di masa lalu. Misalnya, sekitar 20 tahun lalu, DR. Danny Hilman Natawidjaja yang sekarang merupakah ahli gempa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), memprediksi gempat berkekuatan 8,9 Skala Richter di patahan Sibeureut.
Tahun lalu, Tim 9 yang dibentuk kantor Andi juga telah mengumumkan potensi gempa 8,4 SR, atau disertasi seorang mahasiswa Indonesia di Jepang memperkirakan gempa berkekuatan 8,7 SR. Adapun tim dari ITB yang meneliti sesar Lembang memperkirakan pernah terjadi gempa yang sanat dahsyat pada 1.400 dan 800 tahun lalu. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: