Massa mendesak para aktor yang dianggap berperan dalam kasus penembakan empat mahasiswa Trisakti tersebut ditangkap dan diadili. Sebut saja Panglima TNI ketika itu Wiranto, Prabowo Subianto dan Timur Pradopo yang pada waktu itu menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat.
"Ini sudah merupakan pelanggaran HAM berat," teriak koordinator aksi dari Lisuma Indonesia, Dika.
Dalam tuntutannya mereka juga menilai Presiden SBY telah gagal dalam memimpin negara dan berkhianat terhadap agenda reformasi. Sebab, kata Dika, SBY sampai detik ini tidak memiliki niat menuntaskan tragesdi Trisakti.
"Kita mempertanyakan komitmen pemerintah untuk serius menuntaskan penembakan mahasiswa Trisakti tersebut," lantangnya lagi.
Berbagai spanduk dan poster mewarnai aksi puluhan mahasiswa ini. Salah satu spanduk bahkan diisi gambar karikatur Prabowo yang diapit Wiranto dan Timur. Pada bagian atas gambar karikatur tiga tokoh tersebut tertera tulisan besar 'Tersangka'.
Hingga berita ini diturunkan aksi puluhan mahasiswa ini masih berlangsung, Penjagaan dari pihak Mabes Polri cukup ketat.
Tragedi Trisaksi terjadi pada 12 Mei 1998. Saat itu mahasiswa turun ke jalan menuntut dilengserkannya Soeharto dari jabatan presiden. Tuntutan mahasiswa ditanggapi tindakan represif oleh aparat yang menembak para demonstran dengan peluru tajam.
Empat mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan lainnya menderita luka-luka dalam peristiwa tersebut. Keempat korban tewas adalah Elang Mulya Lesmana, Hendriawan Sie, Heri Hertanto, dan Hafidin Royan.
[wid]
BERITA TERKAIT: