Tak terkecuali di Vihara Dharma Sakti yang terletak di Jalan Setia Mekar Kampung Rawa Kalong, Tambun, Bekasi Jawa Barat. Sore hingga menjelang malam ini, vihara mulai terlihat ramai oleh umat Budha yang terdiri dari anak-anak, pemuda hingga pria dan wanita dewasa dan lanjut usia.
Umat Budha berpakaian serba putih. Tapi, para pemimpin umat Budha di vihara tersebut memakai kain panjang biru yang dibalut di tubuh.
Mereka melakukan ritual keyakinan Budha sambil membacakan kitab Tripitaka dan menyanyikannya secara bersama-sama. Ritual seperti ini dilakukan mereka untuk mendapat petunjuk dan berkah dari Sang Budha.
Yang menarik, dalam perayaan Waisak kali ini tidak ditemukan biksu yang akan memimpin jamaat. Menurut Sekretaris Majelis Vihara Dharma Sakti, Engwah, biksu yang biasa menjadi pemimpin spirituil di vihara tersebut, bersama biksu se-Indonesia diwajibkan datang ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Perayaan Waisak akhirnya cukup dipimpin oleh Seksi Rohani vihara Dharma Sakti yang beraliran tridharma ini.
Perayaan Hari Raya Waisak di vihara ini akan berlangsung pukul 18.00 WIB. Adapaun perayaannya dibagi menjadi 3 sesi, pertama memperingati kelahiran sang Budha, Sidarta Gautama, lalu hari Sidharta mendapat wahyu atau disebut penyinaran sempurna dan hari wafatnya Sang Budha. Perayaan biasanya berlangsung sekitar 3 sampai 4 jam.
"Detik-detik Sang Budha menncapai penyinaran Sempurna akan dimulai sebentar lagi, dan kami akan melakukan meditasi selama 30 menit" ujar Engwah kepada
Rakyat Merdeka Online sore ini, ( Selasa, 17/5).
Pelaksanaan Hari Waisak yang setiap tahun dirayakan di Bekasi menurut Ibu Engwah selalu berlangsung aman dan kondusif. Selain perayaan mereka juga secara rutin melaksanakan Ibadah Minggu dan tidak pernah diganggu oleh masyarakat sekitar.
"Kita bersyukur masyarakat daerah Bekasi selalu mendukung dan melindungi acara kami, karena mayoritas dari jamaah kami adalah warga pribumi Bekasi, jadi tidak pernah kami diganggu ataupun mengalami tindakan diskriminatif dari warga dan bahkan pemerintah setempat," demikian Engwah.
[arp]
BERITA TERKAIT: