Demikian disampaikan penasehat hukum Yusril Ihza Mahendra, Jamaluddin Karim dalam keterangan pers yang diterima
Rakyat Merdeka Online, Rabu (11/5).
Jamal mengatakan sejak awal, kasus Sisminbakum sarat rekayasa. Mulai dari kepentingan politik, bisnis dan konflik perserorangan.
Dari sudut politik, imbuh Jamal, sejak awal Yusril dijadikan target untuk pembunuhan karakter. Sementara dari sudut bisnis, ada konflik antara Siti Hardiyanti Rukmana dengan Hary Tanoesoedibyo soal Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).
Sementara dari konflik pribadi, ada sentimen antara Marwan Effendy, Jampidsus waktu itu, dengan Romli Atmasasmita.
[arp]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.