Indonesia, Negara Yatim Piatu yang Butuh Perubahan Segera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 02 Mei 2011, 23:02 WIB
Indonesia, Negara Yatim Piatu yang Butuh Perubahan Segera
RMOL. Rakyat Indonesia diibaratkan seperti anak yatim piatu karena pejabat negara dinilai hanya sibuk mengurus diri, keluarga dan kelompok. Di negara yatim piatu, rakyat harus mandiri dan bertahan hidup di atas kaki sendiri.

“Namun untuk maju dan menjadi yang lebih baik, Indonesia perlu perubahan sesegera mungkin. Negara harus bekerja untuk dan demi rakyat,” ujar ekonom senior Rizal Ramli saat menghadiri peringatan ulang tahun ke-29 Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin malam (2/5).

Kegiatan itu dihadiri ribuan seniman dan anak jalanan dari berbagai kota, seperti Jakarta, Jogjakarta, Malang, Surabaya, dan Lampung.

Menurut Rizal Ramli banyak alumni anak jalanan yang berhasil menjadi seniman besar Indonesia, atau pengusaha kecil dan menengah yang mandiri. Ia juga menyampaikan rasa salut pada pendiri KPJ Anton Baret dan kawan-kawan yang berhasil menanamkan rasa percaya diri dan kemandirian puluhan ribu pemuda yang kurang beruntung.

KPJ, kata Rizal lagi, berhasil mengubah anak yang “tidak jelas” menjadi anak yang “jelas”, yang mempunyai rasa percaya diri, mandiri, mampu dan menjadi lebih baik. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA