Briptu Norman Tidak Terkait Bom Cirebon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 18 April 2011, 16:13 WIB
Briptu Norman Tidak Terkait Bom Cirebon
briptu norman
RMOL. Tidak ada alasan mengaitkan Briptu Norman dengan kelengahan polisi mencegah aksi bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon Kota, Jawa Barat, pekan lalu.

Citra kepolisian sempat terangkat lewat figur anggota Brimob Polda Gorontalo, Briptu Norman yang melakukan lypsinc dan joget lagu India Norman di Youtube. Norman menuai pujian dari jutaan masyarakat, bahkan ikut mendongkrak citra Polri. Aksi Norman menggerakkan jajaran petinggi Mabes Polri, termasuk Kapolri, merasa perlu  Briptu Norman memberikan apresiasi. Tapi, euforia Briptu Norman itu tak bertahan lama karena publik digegerkan dengan aksi bom bunuh diri di komplek Mapolres Cirebon Kota.

Kali ini, polisi lagi-lagi kena kritik. Karena terlalu sibuk mengurus Briptu Norman, maka teroris lapang beraksi. Padahal, daftar deretan kasus aksi terorisme sebelumnya belum juga terselesaikan.

Pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch, Neta Pane, menyatakan, memang Polri memanfaatkan Briptu Norman untuk mengangkat citranya yang terpuruk. Namun bukan berarti upaya mengangkat citra itu dapat dikaitkan dengan kegagalan Polri mengantisipasi agenda teroris.

"Yang mengurus Norman itu paling cuma Kombes Boy Rafli. Norman dimanfaatkan polisi membangun citranya, itu sah saja. Tapi bukan berarti polisi boleh teledor. Dalam kasus bom Cirebon, harus diakui itu akibat keteledoran intelijen polisi," ujar Neta kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (18/4).

Dia menjelaskan, kelemahan intelijen itu diperparah lagi dengan konflik ego sektoral di antara aparat intelijen sendiri.

"Kerjasama antara TNI dengan polisi setelah reformasi ini agak renggang, tidak seperti di Orde Baru. Setelah reformasi, hubungannya seperti ewuh pakeuwuh. Jangankan dengan TNI, hubungan dengan BIN saja kurang baik padahal sudah dikepalai mantan Kapolri," ungkapnya.

Kerenggangan itu, kata Neta lagi, harus coba diminimalisir dengan membangung komunikasi di antara Kapolri, pimpinan BIN dan pimpinan TNI. Dan tugas Presiden adalah mengkonsolidasikan upaya itu.

"Jadi tidak ada hubungan antara Briptu Norman dengan bom Cirebon," tegasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA